AYO SEKOLAH ! MEMILIH SEKOLAH DASAR UNTUK ANAK

AYO SEKOLAH !  MEMILIH SEKOLAH DASAR UNTUK ANAK

Sekolah  ideal adalah sekolah yang membuat semua warga sekolah nyaman dan mempunyai pendidikan taraf  yang baik atau bermutu baik , Sekolah yang sesuai dengan yang dicita – citakan atau di hendaki oleh siswa dan orangtua. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menggali, mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi (kecerdasan majemuk) peserta didiknya.

Seharusnya selalu disadari dan dipahami oleh orang tua, bahwa yang nantinya sekolah adalah anak, bukan mereka. Maka, melibatkan anak dalam memilih sekolah merupakan langkah penting, meskipun usia prasekolah. Orang tua jangan menganggap remeh kemampuan anak, karena pada saat usia pra sekolah anak mengalami perkembangan fisik dan mental yang sangat pesat.

Semangat untuk mencapai prestasi yang tinggi sudah harus dimulai dari lingkungan keluarga. Sejak keberangkatannya ke sekolah, anak-anak sudah harus dimotivasi untuk belajar dengan giat agar dapat mencapai prestasi yang tinggi. Belaian kepala, ataupun ciuman kening dari orangtuanya, ciuman tangan orangtuanya oleh sang anak harus diiringi dengan harapan dan do’a agar sang anak agar sang anak memiliki semangat yang tinggi agar dapat mencapai prestasi yang tinggi. “Belajar yang tekun ya nak!”, harus menjadi kata-kata motivasi mukjizat yang sering diucapkan oleh ayah dan bundanya.

Dalam teori hypnoparenting (hypnosis untuk para orangtua dalam mendidik anaknya) dijelaskan bahwa belaian kepada anak menjelang tidur akan menjadi motivasi yang masuk ke bawah alam sadar anak-anak kita. Marilah kita coba, belailah anak ketika hendak berangkat tidur, ketuk-ketuklah dahi anak dengan ujung jari-jari kita dengan lembut dan berirama, atau pada ubun-ubunnya, atau di atas alisnya, atau di atas bibirnya, dan ketika anak kita akan masuk ke alam bawah sadar, sebelum dia tertidur lelap, ucapkanlah kata-kata motivasi, misalnya “belajarlah dengan tekun anakku”, atau “jadilah anak yang sholeh atau sholehah”, atau “patuhilah perintah ayah bunda’, dan kata-kata motivasi lainnya sesuai dengan harapan dan do’a orangtua untuk anaknya tercinta.

Berikut adalah kriteria sekolah yang ideal

  • Kepemimpinan sekolah profesional

Sekolah yang bagus adalah sekolah yang gaya kepemimpinannya partisipatif, tegas dan bertujuan. Selain itu sekolah yang baik adalah sekolah yang pemimpinnya mempunyai keterampilan, kemampuan dan kemauan untuk memajukan sekolah.

  • Ketahuilah visi dan misinya.

Sekolah yang memiliki kualitas baik tentu saja memiliki visi dan misi yang jelas, terukur dan realistis. Dari visi dan misi yang dipaparkan dapat terlihat bagaimana orientasi tujuan dan profil output yang akan dihasilkan.

  • Suasana pembelajaran di sekolah menyenangkan

Memiliki atmosfir yang bersahabat, guru, anak dan orang tua murid yang mengantar terlihat bahagia. semuanya berkegiatan dengan gembira sekalipun dengan peralatan dan perlengkapan sederhana

  • Kegiatan saling mendukung

Kegiatan pembelajaran di sekolah sangat beragam seperti intra dan ekstrakurikuler berjalan secara seimbang dan saling mendukung. Sekolah yang baik itu berkonsentrasi pada pembelajaran, optimalisasi waktu pembelajaran, penekanan pada keahlian akademik serta fokus pada pencapaian prestasi.

  • Guru mempunyai perencanaan pembelajaran

Sekolah yang baik juga bisa dilihat dari kualitas guru-gurunya. Dimana guru harus terorganisasi dengan baik, terstruktur dengan jelas dan mempunyai target yang jelas. Selain itu, guru juga sebaiknya mengkomunikasikan pembelajaran pada siswa dan adanya fleksibilitas sesuai dengan kondisi siswa. Ada rencana program yang jelas, program belajar seimbang antara fisik dan kognitif. Anak tidak selalu berada di ruangan dan duduk, tapi juga mendapat cukup kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungannya

  • Lokasi sekolah dan lingkungan.

Lokasi yang dimaksud dapat dipandang dari jarak sekolah ke rumah, lingkungan sekitar dan sarana transportasinya.

  • Biaya pendidikan.

Barangkali bagi sebagian kalangan, faktor biaya ini menjadi pertimbangan paling utama dalam memutuskan sekolah yang dipilih, terutama bagi masyarakat yang secara ekonomi kelas menengah ke bawah

Kesiapan anak memang tidak terpatok pada level usia tertentu, namun orang tua harus lebih jeli dalam mendeteksi kesiapan anak untuk dapat mengikuti pelajaran secara intens di pendidikan SD.

7 kriteria kematangan sekolah sebagai berikut :

  • Perkembangan fisik yang sudah matang sesuai usianya (motorik kasar dan halus)
  • Derajat ketergantungan pada orang tuanya, terutama sejauh mana keterikatan anak pada ibunya
  • Pemilihan tugas sendiri sesuai dengan minatnya
  • Dapat menyelesaikan tugas yang diberikan maupun yang dipilih sendiri
  • Mampu konsentrasi dan perhatiannya terhadap pelajaran
  • Keteraturan dalam berpikir dan bertingkah laku secara sosial dalam bekerja kelompok dengan teman-temannya
  • Perkembangan mental yang dapat diukur dengan tes intelegensi dan tes kematangan sekolah

INDIKATOR KEMATANGAN BERSEKOLAH

  1. Aspek FISIK

Motorik Kasar

  • Bisa duduk tegap.
  • Berjalan lurus dan bervariasi.
  • Naik turun tangga.
  • Mengombinasi gerakan seperti lompat, jongkok, tegak dan berguling.

Motorik Halus

  • Dapat memegang pensil dengan baik.
  • Menggambar orang atau sesuatu dengan lebih rapi tidak berantakan.
  • Bisa makan sendiri.
  • Menulis angka.
  • Menyusun lego.
  1. Aspek BAHASA
  • Memperkenalkan diri, nama, alamat, dan keluarga dengan jelas.
  • Bercerita mengenai keadaan di rumah, sekolah, permainan, dan lain-lain.
  • Menjawab pertanyaan.
  • Menyanyikan lagu.
  • Menyebutkan seluruh anggota badan.
  • Menirukan huruf, suku kata, dan kata.
  1. Aspek KOGNITIF
  • Menerangkan mengenai sesuatu, misalnya kegunaan suatu benda.
  • Mengenal warna.
  • Mengetahui angka atau bilangan.
  • Membedakan bentuk.
  • Dapat mengelompokkan benda/sesuatu.
  • Memahami konsep penjumlahan dan pengurangan.
  • Membaca tanda-tanda umum seperti di jalan.
  • Dapat berpikir lebih fleksibel dan sebab akibat.
  • Rasa keingintahuan yang besar dan mencari tahu jawabannya.
  1. Aspek SOSIAL-EMOSIONAL
  • Bisa bermain secara interakstif dengan temannya.
  • Berperilaku sesuai norma yang ada di lingkungannya.
  • Menghargai adanya perbedaan maupun pendapat orang lain.
  • Tidak lagi terlalu bergantung/lengket pada orangtuanya.
  • Dapat menolong orang lain/temannya.
  • Menunjukkan rasa setia kawan deengan temannya.
  • Bisa beradaptasi di lingkungan baru seperti teman atau guru.
  • Bila diberi tahu sesuatu bisa mengerti.
  • Dapat berkonsentrasi maksimal 15-20 menit.
  • Bisa menunggu atau menahan keinginannya.
  • Dapat patuh pada aturan dan tuntutan lingkungan.
  1. Aspek KEMANDIRIAN
  • Sudah bisa makan sendiri.
  • Pakai baju sendiri.
  • Toilet learning.
  • Menyikat gigi sendiri.
  • Mulai dapat teratur pada rutinitas, seperti bangun tidur.

Sedangkan Havighurst menyebutkan tugas-tugas perkembangan bagi siswa sekolah dasar :

  1. Mempelajari keterampilan fisik untuk aktivitas bermain sehari-hari
  2. Membangun sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh
  3. Belajar bergaul dengan teman sebaya
  4. Belajar berperan yang sesuai dengan jenis kelaminnya
  5. Belajar keterampilan dasar membaa, menulis dan berhitung
  6. Belajar mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan anak dalam kehidupan sehari-hari
  7. Mengembangkan kata hati, moral dan tingkatan nilai
  8. Mencapai tingkat kebebasan pribadi
  9. Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga dalam masyarakat.

Sebaiknya kita sebagai orang tua lebih jeli lagi dalam mengambil keputusan mengenai proses belajar anak dan lebih fokus pada kematangan anak ketika anak akan memasuki level pendidikan yang lebih tinggi lagi, usahakan setiap keputusan selalu berdasarkan pada kondisi dan kebutuhan anak