Kesulitan Belajar

Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar adalah istilah umum untuk berbagai jenis kesulitan individu dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, bertutur, dan berhitung. Kondisi ini bukan karena kecacatan fisik atau mental, bukan juga karena pengaruh faktor lingkungan, melainkan karena faktor kesulitan dari dalam individu itu sendiri saat mempersepsi dan melakukan pemrosesan informasi terhadap objek yang diinderainya (Lerner, 2000).

Learning disabilitas dipengaruhi beberapa faktor seperti

  • Tidak merangkak
  • Baby walker
  • Sering menabrak benda
  • Kecelakaan
  • Demam tinggi atau kejang

Dari definisi dan uraian di atas tampak bahwa kondisi kesulitan belajar memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu

  1. Berupa Gangguan Internal

Penyebab kesulitan belajar berasal dari faktor internal, yaitu yang berasal dari dalam anak itu sendiri. Anak ini mengalami gangguan pemusatan perhatian, sehingga kemampuan perseptualnya terhambat. Baik itu persepsi visual (proses pemahaman terhadap objek yang dilihat), persepsi auditoris (proses pemahaman terhadap objek yang didengar) maupun persepsi taktil-kinestetis (proses pemahaman terhadap objek yang diraba dan digerakkan). Faktor-faktor internal itulah yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya, bukan faktor eksternal (yang berasal dari luar anak), seperti faktor lingkungan keluarga, budaya, fasilitas, dll.

  1. Terdapat Kesenjangan antara Potensi dan Prestasi

Anak berkesulitan memiliki potensi kecerdasan/ inteligensi normal, bahkan beberapa di antaranya di atas rata-rata. Namun mereka memiliki prestasi akademik yang rendah. Dengan demikian, mereka memiliki kesenjangan yang nyata antara potensi dan prestasinya. Kesenjangan ini biasanya terjadi pada kemampuan belajar akademik yang spesifik, yaitu pada kemampuan membaca (disleksia), menulis (disgrafia), bertutur (disfasia) atau berhitung (diskalkulia).

  1. Tidak memiliki gangguan fisik atau mental

Anak berkesulitan belajar merupakan anak yang tidak memiliki kecacatan, baik secara fisik maupun mental.Kejelasan mengenai pengertian dan karakteristik anak berkesulitan belajar ini penting sekali agar tidak lagi terjadi ketertukaran konsep dan pengertian dengan istilah-istilah lain seperti:

  • Learning Problem (Bermasalah dalam Belajar)

Kondisi di mana anak mengalami masalah (seperti turunnya prestasi belajar/ akademik) yang penyebabnya dari faktor eksternal, seperti kodisi lingkungan keluarga, fasilitas belajar di rumah atau di sekolah, dan seterusnya. Biasanya kondisi ini bersifat sementara. Bila masalah eksternalnya hilang, kondisi masalah belajarnya pulih dengan sendirinya

  • Slow Learner (Lamban Belajar)

Kondisi di mana anak menjalani proses pembelajaran dengan lamban karena keterbatasan potensi kecerdasannya. Inteligensi (IQ) mereka sedikit di bawah level rata-rata—antara 80-90. Kelambanan belajar mereka nyaris merata pada semua pelajaran

  • Mentally Retardation (Tunagrahita)

Kondisi di mana anak mengalami keterbelakangan mental, dengan inteligensi di bawah anak lamban belajar. IQ anak tunagrahita ringan antara 50-70an. Kondisi hambatannya juga menyeluruh dan menetap.

Karakteristik kesulitan anak belajar

Preschool

Berbicara lebih banyak dibandingkan dengan anak seusianya

Bermasalah dengan pengucapan

Penambahan kosakata yang lambat, sering tidak dapat menemukan kata yang tepat

kesulitan mengucapkan kata/intonasi

Bermasalah belajar angka, alfabet, hari dalam seminggu, warna, bentuk

Sangat gelisah dan mudah terganggu

Kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya

Kesulitan arah atau rutinitas berikutnya

Perkembangan keterampilan motorik halus lambat

 

Kelas Kelas – 4

Lambat untuk mempelajari hubungan antara huruf dan bunyi

Kebingungkan kata-kata dasar (berjalan, makan, ingin)

Kesalahan membaca dan mengeja yang konsisten termasuk pembalikan huruf (b/d),inversi (m/w ),transposisi(kanan/kiri ) dan substitusi (rumah/murah)

Transposes urutan nomor dan membingungkan tanda-tanda aritmatika ( +, -, x, /,=)

Lambat untuk mengingat fakta-fakta

Lambat untuk belajar keterampilan baru , sangat bergantung pada hafalan

Impulsif, kesulitan perencanaan

Pegangan pensil tidak stabil

Kesulitan belajar tentang waktu

Koordinasi yang buruk, tidak menyadari lingkungan fisik, rawan kecelakaan

 

Kelas 5-8

Membalikkan urutan huruf (kotor/padat, kiri merasa)

Lambat untuk mempelajari prefiks, sufiks, akar kata, ejaan dan strategi lainnya

Menghindari membaca keras

Masalah dengan masalah kata

Kesulitan dengan tulisan tangan

Canggung , kaku, atau pegangan pensil terlalu kuat

Menghindari tugas menulis

Recall Lambat atau miskin fakta

Kesulitan berbaur teman-teman

Kesulitan memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah

 

Siswa SMA dan Dewasa

Terus salah mengeja

Menghindari membaca dan menulis tugas

kesulitan meringkas

Masalah dengan pertanyaan terbuka pada tes

Kemampuan memori yang lemah

Kesulitan menyesuaikan diri dengan pengaturan baru

Lambat bekerja

Pemahaman yang buruk tentang konsep-konsep abstrak