Perkembangan 6 Tahun

Perkembangan 6 Tahun

Perkembangan usia 6 tahun

  • Berada dalam rutinitas sehari-hari yang sehat dari istirahat dan aktivitas :
    1. Pergi tidur dan mendapatkan kebutuhan untuk beristirahat tanpa harus berusaha.

    2. Tidur sebentar atau istirahat, dan belajar untuk bersantai saat ia merasa lelah.

    3. Menikmati permainan aktif dalam situasi dan tempat yang bervariasi.

    4. Menjadi lebih fleksibel dan dapat menerima perubahan.

  • Menguasai kebiasaan makan yang baik :

    1. Adekuat dalam menggunakan peralatan yang lazim dipakai makan.

    2. Menerima rasa dan tekstur baru dalam makanan dengan rasa tertarik.

    3. Menikmati makanannya dengan mengurangi insiden seperti, menjatuhkan makanan, makan berserakan, dan memainkan makanan.

    4. Belajar sosial sebaik kesenangan makan.

  • Menguasai dasar-dasar toilet training :

    • Mengembangkan kemampuan untuk mengindikasikan kebutuhannya untuk mengeliminasi.

    • Bekerjasama dalam program toilet training

    • Menemukan kepuasan dalam berperilaku sesuai dengan waktu, tempat, dan cara yang diharapkan dilakukan dalam toilet oleh anak laki-laki/perempuan seusianya.

    • Menjadi fleksibel dalam kemampuannya menggunakan berbagai macam sumber, tempat, dan yang dapat digunakan personnel olehnya.

  • Mengembangkan keterampilan fisik yang sesuai dengan tahap perkembangan motoriknya:

    • Belajar memanjat, keseimbangan, berlari, melompat, mendorong, menarik, melempar, dan menangkap dengan menggunakan seluruh tubuh dari sistem otot.

    • Mengembangkan kemampuan manual untuk memasang kancing, resleting, menggunting, menggambar, mewarnai, meniru model, dan memanipulasi objek-objek kecil dengan tangkas.

    • Menjadi lebih independen dalam kemampuannya untuk menangani dirinya sendiri secara efekitif dalam berbagai macam situasi yang bersifat fisik.

  • Turut serta dalam peran anggota keluarga :

    • Menjalani tanggung jawab dalam keluarga secara senang dan efektif.

    • Belajar untuk memberi dan menerima afeksi dan hadiah dengan bebas dalam keluarga.

    • Mengidentifikasi orang tua yang berjenis kelamin sama dengannya.

    • Mengembangkan kemampuan untuk berbagi orang tuanya dengan anak lain dan dengan orang lain secara umum.

    • Mengenali kebiasaan keluarganya dengan membandingkan dengan teman-teman dan tetangganya.

  • Mulai menguasai impuls-impulsnya dan menyesuaikannya dengan harapan orang lain :

    • Menghilangkan sifat impulsif, sikap meledak-ledak dari infansi.

    • Belajar untuk berbagi, bergiliran, memegang milik sendiri, dan menikmati persahabatan dengan anak-anak lain – dan pada waktu lain bermain sendiri dengan senang.

    • Mengembangkan simpatik, kerja sama dengan yang lain untuk menjamin penggabungan dirinya dalam kelompok.

    • Belajar tingkah laku yang sesuai dengan situasi dimana dia menemukan dirinya. (waktu dan tempat untuk berisik, diam, berserakan, telanjang, dsb).

  • Mengembangkan ekspresi emosi yang sehat untuk berbagai macam pengalaman :

    • Belajar mengurangi sedikit demi sedikit perasaannya, frustasinya, kebutuhannya, dan pengalamannya.

    • Belajar untuk menunda dan menunggu kepuasan.

    • Mengekspresikan rasa bermusuhan sesaat dan dengan mudah menghilangkannya setelah itu.

    • Pemurnian secara umum kegembiraan atau kesedihan ke dalam ekspresi yang berbeda-beda dari kesenangan, hasrat, kelembutan, afeksi, simpati, ketakutan, kecemasan, penyesalan, penderitaan, dll.

  • Belajar untuk mengkomunikasikan secara efektif dengan peningkatan jumlah dari yang lain :

    • Mengembangkan kosakata dan kemampuan untuk berbicara mengenai pertumbuhan jumlah yang cepat dari benda, perasaan, pengalaman, kesan, dan rasa ingin tahu.

    • Belajar untuk mendengar, menerima, mengikuti petunjuk, meningkatkan rentang perhatian, dan merespon secara intelek terhadap situasi dan pada yang lainnya.

    • Memperoleh keterampilan sosial yang dibutuhkan untuk mengatasi perasaan malu, kesadaran diri, dan kecanggungan, dan untuk berpartisipasi dengan orang lain dengan nyaman.

  • Mengembangkan kemampuan untuk mengatasi situasi berbahaya :

    • Belajar untuk menanggapai bahaya pada api, lalu-lintas, tempat tinggi, area mandi, racun, binatang, dan banyak bahaya potensial lainnya.

    • Belajar untuk menangani dirinya secara efektif tanpa ketakuatan yang tidak semestinya dalam situasi yang membutuhkan kewaspadaan dan pencegahan untuk keselamatan (menyeberang jalan, memanggil anjing yang tidak dikenal, dll).

    • Memiliki kemauan untuk menerima bantuan dalam situasi yang melebihi kemampuannya tanpa ketergantungan yang tidak semestinya atau terlalu independen impulsive.

  • Belajar menjadi orang yang mandiri dengan inisiatif dan hati nurani sendiri :

    • Meningkatkan tanggung jawab dalam mengambil keputusan dengan cara yang sesuai dengan kesiapannya.

    • Mengambil inisiatif untuk memproyeksikan dirinya ke dalam situasi dengan inovasi, eksperimen, percobaan, dan pencapaian orisinil.

    • Menginternalisasi harapan dan tuntutan dari keluarga dan kelompok budayanya dalam mengembangkan hati nuraninya.

  • Meletakkan fondasi untuk memahami arti hidup :

    • Mulai memahami awal kehidupan dan bagaimana dua seks berbeda; dan untuk menyadari gendernya.

    • Mencoba untuk mengerti sifat dasar dari dunia fisik.

    • Menerima kepercayaan religius dari orang tuanya dan belajar mengenai Tuhan dan sifat spiritual kehidupan

INDIKATOR KEMATANGAN BERSEKOLAH

  • Aspek FISIK

    • Motorik Kasar

      1. Bisa duduk tegap.

      2. Berjalan lurus dan bervariasi.

      3. Berlari.

      4. Melompat.

      5. Melempar.

      6. Memanjat.

      7. Naik turun tangga.

      8. Mengombinasi gerakan seperti lompat, jongkok, tegak dan berguling.

    • Motorik Halus

      1. Dapat memegang pensil dengan baik.

      2. Menggambar orang atau sesuatu dengan lebih rapi tidak berantakan.

      3. Bisa makan sendiri.

      4. Menulis angka.

      5. Mewarnai.

      6. Menggunting.

      7. Menyusun lego.

  • Aspek BAHASA

      • Memperkenalkan diri, nama, alamat, dan keluarga dengan jelas.

      • Bercerita mengenai keadaan di rumah, sekolah, permainan, dan lain-lain.

      • Menjawab pertanyaan.

      • Menyanyikan lagu.

      • Menyebutkan seluruh anggota badan.

      • Menirukan huruf, suku kata, dan kata.

  • Aspek KOGNITIF

      1. Menerangkan mengenai sesuatu, misalnya kegunaan suatu benda.

      2. Mengenal warna.

      3. Mengetahui angka atau bilangan.

      4. Membedakan bentuk.

      5. Dapat mengelompokkan benda/sesuatu.

      6. Memahami konsep penjumlahan dan pengurangan.

      7. Membaca tanda-tanda umum seperti di jalan.

      8. Dapat berpikir lebih fleksibel dan sebab akibat.

      9. Rasa keingintahuan yang besar dan mencari tahu jawabannya.

  • Aspek SOSIAL-EMOSIONAL

      1. Bisa bermain secara interakstif dengan temannya.

      2. Berperilaku sesuai norma yang ada di lingkungannya.

      3. Menghargai adanya perbedaan maupun pendapat orang lain.

      4. Tidak lagi terlalu bergantung/lengket pada orangtuanya.

      5. Dapat menolong orang lain/temannya.

      6. Menunjukkan rasa setia kawan deengan temannya.

      7. Bisa beradaptasi di lingkungan baru seperti teman atau guru.

      8. Bila diberi tahu sesuatu bisa mengerti.

      9. Dapat berkonsentrasi maksimal 15-20 menit.

      10. Bisa menunggu atau menahan keinginannya.

      11. Dapat patuh pada aturan dan tuntutan lingkungan. 

  • Aspek KEMANDIRIAN

      1. Sudah bisa makan sendiri.

      2. Pakai baju sendiri.

      3. Toilet learning.

      4. Menyikat gigi sendiri. –        

      5. Mulai dapat teratur pada rutinitas, seperti bangun tidur.