Perkembangan 6 Tahun

Perkembangan usia 6 tahun
- Berada dalam rutinitas sehari-hari yang sehat dari istirahat dan aktivitas :
-
-
Pergi tidur dan mendapatkan kebutuhan untuk beristirahat tanpa harus berusaha.
-
Tidur sebentar atau istirahat, dan belajar untuk bersantai saat ia merasa lelah.
-
Menikmati permainan aktif dalam situasi dan tempat yang bervariasi.
-
Menjadi lebih fleksibel dan dapat menerima perubahan.
-
-
Menguasai kebiasaan makan yang baik :
-
Adekuat dalam menggunakan peralatan yang lazim dipakai makan.
-
Menerima rasa dan tekstur baru dalam makanan dengan rasa tertarik.
-
Menikmati makanannya dengan mengurangi insiden seperti, menjatuhkan makanan, makan berserakan, dan memainkan makanan.
-
Belajar sosial sebaik kesenangan makan.
-
-
Menguasai dasar-dasar toilet training :
-
Mengembangkan kemampuan untuk mengindikasikan kebutuhannya untuk mengeliminasi.
-
Bekerjasama dalam program toilet training
-
Menemukan kepuasan dalam berperilaku sesuai dengan waktu, tempat, dan cara yang diharapkan dilakukan dalam toilet oleh anak laki-laki/perempuan seusianya.
-
Menjadi fleksibel dalam kemampuannya menggunakan berbagai macam sumber, tempat, dan yang dapat digunakan personnel olehnya.
-
-
Mengembangkan keterampilan fisik yang sesuai dengan tahap perkembangan motoriknya:
-
Belajar memanjat, keseimbangan, berlari, melompat, mendorong, menarik, melempar, dan menangkap dengan menggunakan seluruh tubuh dari sistem otot.
-
Mengembangkan kemampuan manual untuk memasang kancing, resleting, menggunting, menggambar, mewarnai, meniru model, dan memanipulasi objek-objek kecil dengan tangkas.
-
Menjadi lebih independen dalam kemampuannya untuk menangani dirinya sendiri secara efekitif dalam berbagai macam situasi yang bersifat fisik.
-
-
Turut serta dalam peran anggota keluarga :
-
Menjalani tanggung jawab dalam keluarga secara senang dan efektif.
-
Belajar untuk memberi dan menerima afeksi dan hadiah dengan bebas dalam keluarga.
-
Mengidentifikasi orang tua yang berjenis kelamin sama dengannya.
-
Mengembangkan kemampuan untuk berbagi orang tuanya dengan anak lain dan dengan orang lain secara umum.
-
Mengenali kebiasaan keluarganya dengan membandingkan dengan teman-teman dan tetangganya.
-
-
Mulai menguasai impuls-impulsnya dan menyesuaikannya dengan harapan orang lain :
-
Menghilangkan sifat impulsif, sikap meledak-ledak dari infansi.
-
Belajar untuk berbagi, bergiliran, memegang milik sendiri, dan menikmati persahabatan dengan anak-anak lain – dan pada waktu lain bermain sendiri dengan senang.
-
Mengembangkan simpatik, kerja sama dengan yang lain untuk menjamin penggabungan dirinya dalam kelompok.
-
Belajar tingkah laku yang sesuai dengan situasi dimana dia menemukan dirinya. (waktu dan tempat untuk berisik, diam, berserakan, telanjang, dsb).
-
-
Mengembangkan ekspresi emosi yang sehat untuk berbagai macam pengalaman :
-
Belajar mengurangi sedikit demi sedikit perasaannya, frustasinya, kebutuhannya, dan pengalamannya.
-
Belajar untuk menunda dan menunggu kepuasan.
-
Mengekspresikan rasa bermusuhan sesaat dan dengan mudah menghilangkannya setelah itu.
-
Pemurnian secara umum kegembiraan atau kesedihan ke dalam ekspresi yang berbeda-beda dari kesenangan, hasrat, kelembutan, afeksi, simpati, ketakutan, kecemasan, penyesalan, penderitaan, dll.
-
-
Belajar untuk mengkomunikasikan secara efektif dengan peningkatan jumlah dari yang lain :
-
Mengembangkan kosakata dan kemampuan untuk berbicara mengenai pertumbuhan jumlah yang cepat dari benda, perasaan, pengalaman, kesan, dan rasa ingin tahu.
-
Belajar untuk mendengar, menerima, mengikuti petunjuk, meningkatkan rentang perhatian, dan merespon secara intelek terhadap situasi dan pada yang lainnya.
-
Memperoleh keterampilan sosial yang dibutuhkan untuk mengatasi perasaan malu, kesadaran diri, dan kecanggungan, dan untuk berpartisipasi dengan orang lain dengan nyaman.
-
-
Mengembangkan kemampuan untuk mengatasi situasi berbahaya :
-
Belajar untuk menanggapai bahaya pada api, lalu-lintas, tempat tinggi, area mandi, racun, binatang, dan banyak bahaya potensial lainnya.
-
Belajar untuk menangani dirinya secara efektif tanpa ketakuatan yang tidak semestinya dalam situasi yang membutuhkan kewaspadaan dan pencegahan untuk keselamatan (menyeberang jalan, memanggil anjing yang tidak dikenal, dll).
-
Memiliki kemauan untuk menerima bantuan dalam situasi yang melebihi kemampuannya tanpa ketergantungan yang tidak semestinya atau terlalu independen impulsive.
-
-
Belajar menjadi orang yang mandiri dengan inisiatif dan hati nurani sendiri :
-
Meningkatkan tanggung jawab dalam mengambil keputusan dengan cara yang sesuai dengan kesiapannya.
-
Mengambil inisiatif untuk memproyeksikan dirinya ke dalam situasi dengan inovasi, eksperimen, percobaan, dan pencapaian orisinil.
-
Menginternalisasi harapan dan tuntutan dari keluarga dan kelompok budayanya dalam mengembangkan hati nuraninya.
-
-
Meletakkan fondasi untuk memahami arti hidup :
-
Mulai memahami awal kehidupan dan bagaimana dua seks berbeda; dan untuk menyadari gendernya.
-
Mencoba untuk mengerti sifat dasar dari dunia fisik.
-
Menerima kepercayaan religius dari orang tuanya dan belajar mengenai Tuhan dan sifat spiritual kehidupan
-
INDIKATOR KEMATANGAN BERSEKOLAH
-
Aspek FISIK
-
Motorik Kasar
-
Bisa duduk tegap.
-
Berjalan lurus dan bervariasi.
-
Berlari.
-
Melompat.
-
Melempar.
-
Memanjat.
-
Naik turun tangga.
-
Mengombinasi gerakan seperti lompat, jongkok, tegak dan berguling.
-
-
Motorik Halus
-
Dapat memegang pensil dengan baik.
-
Menggambar orang atau sesuatu dengan lebih rapi tidak berantakan.
-
Bisa makan sendiri.
-
Menulis angka.
-
Mewarnai.
-
Menggunting.
-
Menyusun lego.
-
-
-
Aspek BAHASA
-
-
Memperkenalkan diri, nama, alamat, dan keluarga dengan jelas.
-
Bercerita mengenai keadaan di rumah, sekolah, permainan, dan lain-lain.
-
Menjawab pertanyaan.
-
Menyanyikan lagu.
-
Menyebutkan seluruh anggota badan.
-
Menirukan huruf, suku kata, dan kata.
-
-
-
Aspek KOGNITIF
-
-
Menerangkan mengenai sesuatu, misalnya kegunaan suatu benda.
-
Mengenal warna.
-
Mengetahui angka atau bilangan.
-
Membedakan bentuk.
-
Dapat mengelompokkan benda/sesuatu.
-
Memahami konsep penjumlahan dan pengurangan.
-
Membaca tanda-tanda umum seperti di jalan.
-
Dapat berpikir lebih fleksibel dan sebab akibat.
-
Rasa keingintahuan yang besar dan mencari tahu jawabannya.
-
-
-
Aspek SOSIAL-EMOSIONAL
-
-
Bisa bermain secara interakstif dengan temannya.
-
Berperilaku sesuai norma yang ada di lingkungannya.
-
Menghargai adanya perbedaan maupun pendapat orang lain.
-
Tidak lagi terlalu bergantung/lengket pada orangtuanya.
-
Dapat menolong orang lain/temannya.
-
Menunjukkan rasa setia kawan deengan temannya.
-
Bisa beradaptasi di lingkungan baru seperti teman atau guru.
-
Bila diberi tahu sesuatu bisa mengerti.
-
Dapat berkonsentrasi maksimal 15-20 menit.
-
Bisa menunggu atau menahan keinginannya.
-
Dapat patuh pada aturan dan tuntutan lingkungan.
-
-
-
Aspek KEMANDIRIAN
-
-
Sudah bisa makan sendiri.
-
Pakai baju sendiri.
-
Toilet learning.
-
Menyikat gigi sendiri. –
- Mulai dapat teratur pada rutinitas, seperti bangun tidur.
-
-